CERPEN : AHMAD HABIB AL HUSAIN TEMUI GURUNYA
| Print Cerpen
Posting cerpen by: wayang
Total cerpen di baca: 138
Total kata dlm cerpen: 1410
Tanggal cerpen diinput: Tue, 3 Nov 2009 Jam cerpen diinput: 10:47 AM
0 Komentar cerpen
AHMAD HABIB AL HUSAIN TEMUI GURUNYA
Perjalanan menuju tempat kerja Amin Abdulloh yang di lakukan Ahmad tidak tidak terasa berat karena hati ahmad sangat berbunga-bunga karena mendapat cinta dari wanita yang cantik,sesampainya di tempat kerja Ahmad memberi salam dan bertanya”Wahai paman Amin apakah benar saya akan mempunyai seorang guru.” Dengan wajah serius Ahmad mendengar jawaban yang akan di sampaikan oleh Amin”Ahmad disini kamu nantinya tidak akan sendiri dan tidak akan berjalan tanpa tujuan melainkan kamu nanti akan di ajari benyak hal oleh gurumu dan itu sangat membatu kamu agar lebih taat kepada Allah SWT.”terangya.” ahmad wajahnya terlihat berseri sekali”pman dimanakah temapt guru saya dan siapakah namanya.”medengar itu Amin merangkul Ahmad pertanda ada niat bahwa Amad mau melakuakn perubahan dalam hidupnya”dengan senag hati aku akan mengasih tau dimana gurumu sebelumnya gurumu nanti ada empat orang.’’lanjutnya “sedangkan namanya adalah Eyang Ahmad tapi nanti kamu cukup panggil beliau dengan pangolan Eyang saja,sdangkan tempanya ada diatas bukuit ini dan itu tidak jauh”jelasnya “kalau guru yang kedua dimana.”tantanAhmad “bersabarlah wahai anak muda sesungguhnya aku tahu siapa gurumu yang kedua ,tiga ,dan empat,namun aku disini tidak punya hak untuk memberi tahukan semua itu padamu,tolong nanti jika kamu ketemu Eyang kamu tanya dimana dan siapa guru kamu yanga kedua”jelasnya.setelah mendengar itu tersiratlah dalam pikiran Amad untuk bertanya”Paman ijinkan saya ketemu guru saya”.terlihat jelas ketidak sabaran Ahmad untuk ketemu sang gurunya.”silahkan tapi ingat jangan sekali-kali hatimu berhenti ingat kepada Allah berdzikirlah selalu agar apa yang akan di smpaikan oleh eyangmu nanti bisa kamu terima dengan ridhoNYA.”jawabnya.”terimakasih atas nasehatnya”setelah usai Ahmad memberi salam dan berdoa membaca solawat bersama sebagai tanda kecintanya kepada Nabi besar Muhammad SAW,denag penuh sabar Amin mengasih tau jalan menuju tempat gurunya dan Ahmadpun melangkah menyusuri jalan setapak yang reman-remang dan di kelilingi semak-belukar setelah beberapa langkah Ahmad melihat tempat yang agak terang dan ia menemuai seorang yangsangat tinggi besar serta membawa alat pukul yang berdiri di pingir jalan dan Ahmad menghapirinya dan bertanya”wahai paman apakah bernar ini jalan menuju tempatnya Eyang calon guru saya”laki-laki besar itu hanya diam dan mengamati dengan sorot mata yang penuh kebencian”Hai..! anak muda yang sombong kenapa kamu bertanya kepada aku tanpa terlebih dahulu mengucapkan salam seperti umat Aginda Nabi yang lainya,apakah ini yang sering kau lakukan terhadap sesama muslim.”mendengar perkataan itu pucat basilah wajah Ahmad dan duduk tersimpuhlah Ahmad di hadapan laki-laki itu dan berkata ”maafkan saya,dan itu tidak akan saya lakukan lagi”sambil memegang pundak Ahmad laki-laki itu berkata dengan nada lembut”baiklah sekarang akan saya kasih tau,jika kamu nanti berjalan kearah kiri jalan yang menurun itu kamu nanti akan bertemu denga kakek tua penuggu telaga dan di situ akan ada sebuah rumah yang sangat sederhana sekali rumah yang terbuat dari bambu di situ sangat terasa sejuk dan terasa nyana,”terangnya”lalu jika saya lurus mennyusuri jalan yanga agak mendaki itu “tanyaAhmad.”jika kamu nanti naik temapt yang akagt tinggi itu kamu akan ketemu se ekor sapi bertanduk emas dan jangan heran jika semua bintang di sini bisa bicara semua,di dekat sapi itu nanti ada sebuah kebun jagung yang tidak begitu laus kebun itu di jaga oleh seorang yang sangat tua tapi dia jarang kekebun.”lanjutnya”kemudian saya harus bangaimana”tanya Ahmad”kamu setelah itu jalan lurus dan nanti di siti akan kamu lihat sebuah bati yang jika engkau berdiri di atas batu iti kamu akan meliahat pemandangan yang sangat indah sekali,serta kamu bisa meliahat beberapa perkampungan,distulah kamu akan ketemu Eyang kamu,sekarang terserah kamu mau kemana dulu,bernagkatlah”sambil menarik baju Ahmad yang sangat jelek laji-laki itu tersenyum dan mengajak berdoa yaitu bersolawat”setelah selesai brsolawat dan memberi salam berangkatlah ia,mulai daris situ ahmad binggung menentukan pilihan”aku harus kemana dulu turun ataukah naik,aku rasa aku harus naik dulu aku sangat ingin tahu guruku”angan Ahmad saat melangkah.dengan sekuat tenaga Ahmad menaiki jalan yang berbatu dan sedikit rumput”memang betul saya melihat sekor sapi ,sapinya sangat besar dan berwarna merah ke colat-coklatan,dan mempunya tanduk emas coba aku hampiri katanya bisa diajak bicara.”gumanya.”Assalamualaikum Wr,Wb wahia sapi apakah benar engakau bisa bicara demgan manusia “tanya Ahmad yang masih belum begitu percaya bahwa sapi bisa bicara.”mendengar itu sapi itu berdiri yang dimulutnya masih terlihat mengunya rumput sapi itu tiba-tiba berkata”engkaukah Ahamd Ahbib Al husai yang mau mencari gurunya”denga terheran-heran Ahmad lansung menjawab dengan cepat ”iyaa...betul aku Ahmad,wahai sapi aku masih haran kenapa engaku bisa bicara bolehkah aku bertanya itu”sapi itu mamandangi Ahmad dengan mata yang juga penuh keheranan.”ketahulah wahai anak muda disini adalah tempatnya untuk belajar dan belajar itu tidak harus pada manusia saja,dan disini semua binatang bisa bicara serta nanti kamu akan tau binatang yang baik dan yang buruk untuk itu hati-hatilah”pesan sapi yang besar itu pada Ahmad.”baikalah aku akan ingat semua nasehatmu yang baik itu sekaranga akau mau meneruskan jalanku”kemudian mereka berdua berdoa bersama membaca solawat yang membuat mereka tampak lebih akrab.dalam langkahnya Ahmad memandangi sebuah kebun jangung yang sudah berbunga,di sekekliling kebun itu terlihat sebuah batu hitam bekas tempat duduk seseorang karena ada bekas rumput dan potngan daun jagung Ahmad batinya bicara”apakah ini tempat kakek yang menjaga kebun jagung itu dimanakah dia”.setelah di amat-amati kakek itu ternyata tidak ada di tempat dan Ahmad melanjutkan perjalananya,sesampainya ditempat yang sangat terang ia melihat suatu pemandangan yang sangt indah dari kejauhan Ahmad melihat ada Dua batu yang berlainan besanya batu yang di dekat juarang sangat beasar dan batu yang tepat di tengah jalan setapak itu agak kecil tapi cukup untuk duduk,kemudian Ahmad menghampiri sebuah batu yang besar dan berdiri diatas batuitu dan ia meliha dari atas ternya di bawah ada sebuah perkampungan tapi terlihat sangat jauh sekali.”sekarang akau di sini sendirian lalu dimanakaha Eyang guru yang katanya ada di sisni”baru saja usai berkata datanglah dari kejauhan sebuah sesuatu bergerak cepat menghampirinya”Wahai anak muda Asslamulaikum Wr.Wb”alangkah terkejutnya Ahmad melihat sesosok kakek tua berjenggao panjang dan di tangan kananya memegang tasbih dan tangan kirinya memegang sebuah tongkat dan dibelakangya di ikuti seekor kambing yang berwarna putih bersih,wajah kakek itu bercahaya dan senyumnya sungguh luar biasa”Walaikum salam”.Ahmad menjawab dan langsung duduk bersimpuh karena ia yakin bahwa inilah gurunya.”Ahmad sesunggunya aku sudah lama menanti engkau datang kesini,akulah gurumu yang pertama yang kan mengajarimu sesuatu yang nantinya sangat berguna bagi kehidupanmu untuk menghadapi masalah yang ada di sini”jelasnya”iya Eyang aku siap menerima semua pelajaran dari eyang”.jawabAhmad sambil menundukan kepalanya.”sekarang kamu berdirilah mengadalah tangamu ke pada Allha SWT ucapkan sahadat dan solawat dengan iklas lalu menangislah sambil bersujud di atas tanah lepasakan semua bebanmu serahkan semua kepadaNYA,belajarlah untuk mencintai Allah dan Baginda Nabi dengan setulus hatimu.Insyaallah ini suatu yang beguna bagimu kelak,lakukan jangan bosan untuk tunduk dan patuh padaNYA.”tanpa banyak bicara Ahmad melakuan semua apa yang gurunya perintahka Ahmad berdiri menjauhi gurunya dan mencari tempat yang ia rasa sangat nyamann untuk melakuan perintah gurunya,sementara gurunya memandangi Ahmad dengan penuh seksama,dan kambing yang selalu berada di belakangnya tampak megibas-ngibaskan ekornya seperti sedikit heran melihat murid baru karena masih kelihatan sombong karena tidak menyapanya dengan salam. Di saat ia datang tadi”dasar murid sombong kenapa ia melakukan kesalahan yang sangat fatal tidak memberi salam padaku ,kenapa hanya gurunya saja,kenapa ia tidak berfikir bahwa salam itu adalah doa,bagaiman ia nantinya bisa menerima pelajaran yangb besar sedang pelajaran yang sekecil itu saja tidak di perhatikan”guman dalm hati si kambing.”Wahai kambing aku tau apa yang engkau pikirkan.janganlah begitu dia anak yang baru, ia masih perlu banyak belajar biarlah ia merasakan bahwa ia adalah hamba Allah dan Umat Baginda Nabi Muhammad SAW,nanti setelah ia selesai apa yang sekaran ia kerjakan ia akan ku kasih tau tempat gurunya yang kedua yaiti Nur Muslimin.”jelasnya pada si kambing.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar