Kamis, 05 November 2009

CERPEN : Cintaku BerNama Rani (Jilid 2)

| Print Cerpen
Posting cerpen by: arif ancha
Total cerpen di baca: 266
Total kata dlm cerpen: 985
Tanggal cerpen diinput: Tue, 3 Nov 2009 Jam cerpen diinput: 3:28 PM
0 Komentar cerpen

1 Bulan sudah peristiwa memilukan antara aq dan Rani telah lewat. sekedar mengingatkan, bahwa aq dan Rani adalah sepasang kekasih yg 1 Bulan lalu mengalami masalah mulai dari perselingkuhan, pertengkaran, sampai percobaan Bunuh Diri yg dilakukan oleh Rani, hingga akhirnya smua berakhir dengan dilanjutkanya damai dan Hubungan kami berdua kembali berlanjut. Kini Hubungan kami berdua berjalan sebagaimana biasanya, penuh keceriaan, canda dan tawa, serta tak ada lagi pertengkaran. Bahkan aq berencana untuk melamar Rani Bulan depan, karena kami akan segera libur semester dan aq akan pulang menemui keluargaku di Medan untuk segera mengajak mereka berkunjung ke Rumah Rani di Lampung, Hal ini aq lakukan karena alasan Rani tentang peristiwa bulan lalu itu terjadi hanya karena Rani menganggap aq kurang berani berkomitmen atas hubungan kami berdua.
Jadi, demi membuktikan kepada Rani bahwa aq serius dan bisa berkomitmen terhadap Hubungan ini, maka aq akan segera melamarnya. Smua rencana ini sudah aq sampaikan kepada Rani, dan Rani pun setuju dengan Rencana ini, soal orang tua kami yakin mereka akan menyerahkan smua ini kepada kami, biar kami yg memutuskan. Pagi ini langit cerah ketika aq terbangun dari tidurku, dan ternyata sudah jam 9 pagi. yups, aq bangun siang karena memang hari ini hari minggu dan aq tidak mempunyai rencana kemana-mana.
Setelah semalam aq clubbing sampai jam 3 pagi dengan Rani, jadi mataku ini seakan ingin terpejam lagi. Namun baru saja aq ingin tarik selimut lagi untuk melanjutkan tidurku, tiba2 HPku berbunyi. kuraih HPku yg kutaruh dimeja kecil samping tempat tidur, ternyata dari sahabatku Aryo. "halo" kataku membuka pembicaraan. "Woi Bangun Bro, dah siang ini... jgn mentang2 libur lo" Aryo memulai pembicaraan di HP. "ach males gw, lagian ga da acara hari ini..." jawabku. "justru itu Bro, karna lo ga da acara, gw mo ngajakin lo Renang, ya skalian cuci mata ya ga???" Aryo menerangkan maksudnya. "ya udah deh, lagian BT juga klo hari minggu di kostan.." jawabku lagi. "ok, lo gw jemput sekarang ya, biar kita pake mobil gw aja..." kata Aryo mengakhiri pembicaraan. "ok" jawabku singkat.Segera setelah itu aq menuju ke kamar mandi dan segera siap2, karena jarak Rumah Aryo ke kostanku cma 20 menit saja.
Benar saja setelah aq selesai Mandi, ternyata Aryo sudah berada di ruang tamu kostanku. segera aq ganti baju dan setelah pamit dengan Ibu kost ku kami langsung berangkat.Setelah melakukan perjalanan selama 15 menit, akhirnya kami sampai di sebuah tempat renang umum yg cukup besar dan bagus. Setelah parkir dan membayar tiket masuk kami langsung menuju tempat ganti baju. lalu segera menuju kolam renang yg ternyata benar kata Aryo tempat ini bisa untuk cuci mata karena lebih banyak cewenya (Biasa cowo senengnya liat cewe pake bikini... heheh) setelah selesai melihat-lihat, aq langsung menceburkan diri ke kolam. tapi tidak begitu lama karena cuaca sudah agak panas, jadi aq segera naik dan berteduh dipinggir kolam. Sepertinya, hanya tiduran dipinggir kolam sambil melihat sekeliling yg ingin aq lakukan saat ini, karena begitu panas udara disini. Dan memang ku akui apa yg dikatakan Aryo benar, disini sangat banyak cewe cantik dan seksi karena balutan bikini di badan mereka. sebagai lelaki normal mungkin aq senang2 saja melihatnya. sampai pada suatu sudut kolam renang mataku tertuju ke sosok seorang wanita yg sedang asik bercanda dengan seorang pria dengan sangat mesra. Aq terperanjat begitu tau bahwa wanita yg sedang aq lihat itu adalah Rani pacarku. aq terkejut karena masih ada dalam ingatanku kejadian sebulan yg lalu ketika aq sedang memergokinya berciuman dengan seorang pria. karena penasaran, aq pun segera menghampirinya sekedar ingin tau siapa lelaki itu, apakah mungkin Rani mengulangi kesalahan yg sama seperti yg telah dilakukan olehnya sebulan yg lalu? atau lelaki itu hanya sepupunya atau keluarganya, karena memang aq belum pernah mengenal keluarganya??? "Ran..." panggilku begitu aq sampai didekat mereka. "fachri???" sambil terperanjat Rani menyebut namaku. "km sama siapa?" tanyaku "aq...a..a...aq" sebelum rani sempat menyelesaikan bicaranya, pria yg berada disamping Rani langsung berdiri dan bertanya kepadaku. "Sory Bro, lo kenal ma cewe gw" katanya. tambah kaget aq mendengar pertanyaan pria itu. Rani hanya terdiam dan aq pun terdiam karena seperti merasakan pukulan telak didadaku.
"ternyata, smua yg telah terjadi diantara aq dan Rani sebulan yg lalu belum jg menyadarkannya, lalu apa artinya pengorbanan yg dia lakukan dengan memotong urat nadinya sehingga membuat aq menjadi iba dan tidak jadi meninggalkannya???????" kataku dalam batin.
Tapi semua itu tidak berlangsung lama, karena akhirnya aq tersadar bahwa kinilah waktunya aq meninggalkan wanita yg sudah menghianati aq. karena aq yakin tidak akan ada yg bisa merubah dia kecuali dirinya sendiri. dan yg aq rasakan saat ini terhadapnya kini berubah menjadi sebuah kebencian, tak ada lagi cinta yg kurasakan di hati ini terhadapnya. sebelum sempat Rani berdiri, dan tanpa menjawab pertanyaan dari pria tadi, aq segera meninggalkan mereka berdua dan menyusul Aryo yg masih asik berenang. "Yo, ayo qt balik." ajakku kepada Aryo. "kenpa Ri, mang lo dah cape?" tanya Aryo Bingung. "udah cepet, ntar gw ceritain di Mobil" paksaku. segera Aryo naik keatas dan kami segera mengganti baju lalu pergi meninggalkan tempat itu.
Diperjalanan ku ceritakan apa yg sebenarnya terjadi kepada Aryo, dan Aryo terlihat sangat kesal mendengarnya. "kenapa lo ga bilang dari tadi, kan biar gw yg hajar tuh cowo" kata Aryo dengan nada kesal. "ga usah Bro, gw udah males. Lo kan tau sendiri klo baru sebulan yg lalu kejadian yg sama dan smp tragis bgt" jawabku, "ya tapi ga bs gt jg Bro, aturan mah qt hajar dua2nya." Timpal Aryo dengan nada yg masih kesal. "ga usah, udah biarin aja gw udah ga mau ketemu sama dia lagi. dan gw anggap gw ma dia udah putus" jawabku lagi. "ya udah, klo gt buat nenangin pikiran gmn klo qt jalan ke Mall dlu?" ajak Aryo dengan nada yg sudah tidak kesal. "ok deh terserah lo aja" jawabku yg memang sedang tak ingin langsung pulang ke kostan, karena pasti malah jadi BT.
Akhirnya Aryo memacu Mobilnya menuju kesebuah Mall di Jakarta Selatan.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar